Ticker

6/recent/ticker-posts

Renungan Pengalaman

Setelah sekian lama saya menjelajahi wawasan teknologi informasi, saya pernah merasa sudah cukup dengan apa yang saya ketahui dan dengan apa yang saya lakukan saat ini. Padahal sebelumnya saya memang sangat suka bereksperimen dengan berbagai bidang ilmu. Setelah kira-kira 2 tahun lamanya tidak ada hal yang menantang untuk dilakukan sementara saya punya banyak waktu luang yang tidak produktif. Pikiran saya merasa kosong. Ada hal yang kurang dalam hidup saya.

Renungan Pengalaman

Setelah saya menyadari ternyata saya memang tidak akan bisa jauh dari ilmu. Habitus keilmuan yang terkurung, ranah yang berserakan, modal yang mulai kadaluarsa sementara saya masih menginginkan aksi. Analisis SWOT saya lakukan, juga escapism pada hal-hal yang bukan bidang saya ternyata belum berdampak banyak untuk menggapai posisi yang saya inginkan. Mungkin analisis saya masih kurang. Ilmu terlalu melebar sampai meluber kemana-mana, saya belum menemukan wadah yang cocok.
Perenungan terhadap apa-apa yang saya kerjakan di masa lampau sepertinya menghasilkan sesuatu berupa modal-modal pengalaman sepertinya bisa menjadi kekuatan modal yang cukup untuk menghadapi zaman ini. Yang kemudian saya sadari ternyata ranah di zaman ini sudah berubah ke arah yang dulu pernah saya kerjakan, yaitu ranah dunia digital. Padahal waktu itu apa yang dikerjakan kurang mendapatkan apresiasi. Ternyata saya tidak mulai dari nol. Oleh karena itu saya pun mulai menarik satu per satu benang-benang modal dari masa lalu. Tinggal lagi habitus yang juga sepertinya harus berubah.
Untuk meningkatkan produktivitas saya membuat planning dan list-to-do.

Produktivitas saya meningkat, tapi rasanya masih ada yang kurang. Dan itu sangat mendasar dan filosofis. Apa yang saya rencanakan dan kerjakan sebagian besar masih seputaran area realitas. Saya saat ini sangat membutuhkan warna hidup yang disebut Idealitas. Saya membayangkan sosok seorang nakhoda yang membawa kapal tidak hanya memecah setiap ombak lautan yang menerjang tapi juga punya tekad, kepercayaan, dan keinginan yang lebih kuat dari batu karang yaitu untuk mencapai suatu tujuan. Meski pun demikian saya juga menyadari idealitas adalah racun bagi habitus, namun itu juga yang akan memicu aksi yang saya inginkan, sehingga dengan itu saya bisa mendapatkan posisi terbaik untuk terus dapat menuntut ilmu dan berkreativitas sampaiA khir.

Posting Komentar

0 Komentar